Ibukota itu bernama Jakarta

by - December 11, 2018



Ini adalah cerita pertamaku tentang kota ini. Kota yang kata orang akan menghadirkan banyak uang. Kota dimana banyak orang pula menggantungkan hidupnya, tak terkecuali saya. 

Ibukota, Jakarta mereka menyebutnya. Hingar bingar dan tak pernah tidur katanya. Memang, seakan mereka yang ada di kota ini tak mengenal waktu siang atau malam untuk mengais rejeki. 

Saat menginjakkan kaki di tempat ini, aku tak berharap banyak bisa melihat hijaunya sebuah perbukitan atau bau hujan yang menyenangkan. 

Selamat datang di Ibukota, kata mereka. 


***

Ada satu sudut di kota ini yang mungkin memang memiliki cerita sendiri. Kota Tua namanya. Seakan seperti seorang kakek renta bijaksana, Kota Tua Jakarta masih berdiri kokoh dengan cerita masa lalu untuk generasinya. Setiap sudutnya mungkin sudah berbeda pada zaman nya, tapi masih ada sudut yang dibiarkan sama seperti dahulu kala. 

Kota Tua ini ini juga terkenal dengan nama Batavia Lama. Sejarah Kota Tua sendiri bermula pada  zaman penjajahan oleh VOC. Kota Tua ini adalah pusat administratif dan pusat perdagangan karena banyak sumber daya pada saat itu. Tak heran jika kalian lihat pada saat ini, dibagian tengah "pelataran" komplek Kota Tua terdapat Gedung besar yang saat ini disebut Museum Fatahillah ( Museum Sejarah Indonesia yang dahulu kala itu merupakan Kantor Gubernur VOC. Saat ini kalian bisa masuk ke Gedung tersebut hanya dengan tiket masuk Rp 5.000 saja. 

Mengingat sejarah Kota Tua ini bermula pada saat penjajahan, tak heran jika kalian akan menemukan penjara bawah tanah yang mungkin sering digunakan pada saat itu. Untuk saat ini, penjara itu pastinya sudah tidak digunakan, karena fungsi Kota Tua juga saat ini sebagai destinasi pariwisata dan masa penjajahan pun sudah berlalu. Tengoklah kesana, hawa dingin akan menjalar keseluruh tubuh dan hatimu bergetar seakan merasakan bagaimana mereka mungkin menangis kelaparan dan ketakutan ditempat yang sempit dan gelap itu. 



Komplek Kota Tua ini ada beberapa bangunan yang bisa kalian datangi. Ada gedung utama, yaitu Gedung Fatahilah, yang ada ditengah dan yang berukuran paling besar. Lalu di sebelah kiri nya, ada gedung kecil kecil, antara lain ada Museum Wayang, Cafe Batavia, dan Cafe Cafe lainnya. Lalu di sebelah kanan nya kalian bisa mampir ke Museum Seni Rupa dan Keramik dengan tiket masuk hanya Rp 5.000 saja. Di depannya Museum Fatahillah terdapat Gedung Jasindo yang merupakan perusahaan Asuransi hasil dari nasionalisasi Asuransi Umum milik kolonial Belanda, dan Bloom Vander, perusahaan Asuransi Umum Inggris yang berkedudukan di Jakarta pada tahun 1845. Dan disebelah nya Gedung Jasindo ini ada Indomaret serta Cafe Coffee juga. 



Jangan khawatir untuk transportasi ke Kota Tua ini. Letak Kota Tua ini berdekatan dengan Stasiun Jakarta Kota. Jadi kalian bisa menggunakan KRL untuk menuju kesana. 


Wahana Wisata

Sebenarnya berkunjung ke Kota Tua itu lebih pada wisata museum sih. Jika kalian ini merasakan kesan "jaman dulu", kalian bisa menyewa sepeda ontel. Untuk penyewaan ini saya kurang tau berapa harganya, mungkin berkisar Rp 25.000/jam, mungkin. Atau jika kalian yang ingin menikmati sepoi-sepoi angin Jakarta yang disertai polusi, kalian bisa naik bus wisata. Jika naik bus tersebut, kalian akan diajak berkeliling daerah Kota Tua. Sayang sekali, pada saat saya kesana saya belum berjodoh untuk naik bus tersebut. 



Makanan Di Kota Tua

Jangan khawatir jika masalah makanan. Nggak akan semahal hingga seakan lebih murah makan siang di Singapure kok. HAHAHA. Di Komplek Kota Tua itu ada Indomaret, kalian bisa beli camilan disitu, atau ada juga KFC kalian bisa makan junk food sambil menikmati suasana Kota Tua. Kalau mau ke warteg, mungkin rada jalan sebentar di dekat Stasiun Jakarta Kota juga ada. Kalau mau gaya dan mungkin memang punya uang, ya bisa nyicip kopi di Cafe Batavia.


Waktu Terbaik Kesana

Kalau kalian memang pakai SKII dan matahari yang takut sama kalian, ya gapapa datang pas siang hari. Tapi jika ingin menikmati Jakarta "yang agak" sejuk dan syahdu, datanglah kesini menjelang sore hari, saat matahari sudah tak begitu terik. 


***

Sedikit cerita tentang wilayah kecil di Ibukota. Sebuah wilayah kecil yang mempunyai banyak cerita di dalamnya. Semoga kalian bisa menikmatinya, sama seperti saya menikmati Ibukota lewat Kota Tua ini. 





You May Also Like

0 comments